Merefleksikan Kultur Musik Indonesia bersama Tushen Raï, Warum, dan Dekadenz

Music
30.06.20

Merefleksikan Kultur Musik Indonesia bersama Tushen Raï, Warum, dan Dekadenz

Kolektif asal Jakarta ini kembali sajikan sesi mix yang dipilih oleh Tushen Raï dan Warum sebagai cerminan perjalanan mereka di Indonesia.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Tushen Raï & Warum

Terkenal dengan suguhan musik-musik yang eklektik dan menembus batasan-batasan genre, Dekadenz kembali sajikan mixtape kolaboratif. Kini, kolektif sekaligus label yang berbasis di Jakarta ini telah menggandeng sepasang DJ yang berasal dari Lyon, Perancis, yaitu Tushen Raï dan Warum. Melalui episode atau sesi yang berdurasi selama satu jam, kedua DJ tersebut akan sajikan musik-musik yang terinspirasi dari perjalanan mereka dari Sumatra hingga Jawa.

Dalam mix terbaru ini, kedua DJ tersebut akan sajikan percampuran suara-suara tradisional yang khas dari Sumatra hingga Jawa yang diiringi oleh elemen-elemen heavy rock dan metal yang populer di Indonesia. Perpaduan musik tradisional dan modern tersebut juga akan meliputi basslines, electric guitar, serta elemen-elemen suara musik yang spiritual. Bagi kedua DJ ini, musik kerap kali dijadikan sebagai bentuk cerminan akan beragam musik lintas kultur di berbagai negara, sehingga mix yang dihasilkan pun mencerminkan berbagai tempat yang mereka kunjungi.

Tushen Raï sendiri merupakan seorang DJ sekaligus pendiri sebuah kolektif bernama Hard Fist di Lyon. Ia pun terkenal dengan menggunakan musik sebagai bentuk cerminan akan beragam musik lintas kultur di berbagai negara. Beberapa eksperimen dan eksplorasinya pun telah meliputi pengaruh musik seperti Turkish psychedelism, Romanian cold wave, hingga tribal African techno. Sama halnya dengan Tushen Raï, Warum juga kerap sajikan keberagaman musik yang kerap menembus batas-batas genre pada umumnya, seperti percampuran melodi-melodi yang halus dengan iringan set perkusi yang energetik.

Bagi yang penasaran, kunjungi profil mixcloud Dekadenz dan nantikan perilisan volume mix podcast berikutnya.whiteboardjournal, logo