Teks: Niskala H. Utami
Foto: The Store Front

The Store Front lahir dari kegelisahan musisi yang tidak banyak mendapatkan penghasilan dari layanan streaming. Noisewhore, sebagai promoter yang sering mengadakan acara untuk musisi kecil dan besar, melihat bagaimana setiap band atau musisi mulai di suatu tempat. Namun, penghasilan minim dan kesulitan akses, musisi kecil tidak diberikan banyak ruang untuk berkembang dan tumbuh. Sebagai upaya untuk memberikan dukungan yang sesuai bagi para musisi, noisewhore mendirikan The Store Front, sebuah toko daring yang ingin mendukung musisi indepen dengan menjual barang mereka. Berbeda dari layanan streaming atau toko daring musik lain, The Store Front hanya akan mengambil 10% dari penghasilan penjualan. 

Dalam unggahan mereka, The Store Front menjelaskan bagaimana musisi hanya mendapatkan penghasilan kecil dari layanan streaming seperti Spotify, Apple Music, Tidal, dan Youtube Music. Hal tersebut dapat menyakiti musisi skala kecil yang membutuhkan penghasilan untuk berkarya lebih lanjut. Mereka lalu mengakui sistem yang bagus adalah seperti platform digital Bandcamp, yang memberikan musisi 80%-85% dari penghasilan. Namun, kekurang Bandcamp adalah sistem pembayaran yang hanya menggunakan Paypal. 

The Store Front ingin membedakan diri mereka dari layanan lain. Mereka hanya mengambil 10% dari penghasilan untuk membayar server dan pekerja, sehingga musisi akan mendapatkan 90%. 

Melalui inisiatif ini, noisewhore berharap bisa memberikan tempat alternatif bagi para musisi, terutama musisi independen, untuk menjual barang mereka dan mendapatkan penghasilan tambahan. Untuk mendorong konsumen untuk membeli dari mereka, The Store Front ingin menyediakan konten eksklusif, seperti rilisan, buklet, atau poster. 

Bagi yang tertarik dengan inisiatif ini, bisa langsung kunjungi situs The Store Front dan lihat tawaran musik mereka.