Who, What, Why: LIPS

Music
02.10.19

Who, What, Why: LIPS

Grup band asal Jakarta dengan warna musik punk rock tahun 70-an.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Gernas Geraldi

WHO

LIPS adalah band punk rock dengan warna musik late 70s – early 80s punk asal Jakarta yang terbentuk sejak 2017 di Jakarta Timur. Menawarkan format unik dengan vokalis perempuan ala X, The Rezillos, Penetration, dan The Slits & X-Ray Spex, unit ini menunjukkan semangat kolektif lewat sejarah terbentuknya – yakni berdasarkan ikatan pertemanan masing-masing personelnya di Rumah Kolektif – tempat yang mendukung dan membangun kreativitas para penghuninya. Walau sering mengalami pergantian personel, LIPS terus mencoba untuk bersenang-senang pada proses kreatifnya. Berkat azas ini, mereka punya jaringan pertemanan kuat di dunia musik lokal maupun internasional serta terinspirasi dari semua orang yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Karena menurut mereka, orang-orang tersebut secara tidak langsung mempengaruhi metode berkarya, baik itu dalam penulisan lirik maupun pengerjaan kreatif lainnya. Būsto vizija Elektros instaliacija, gipso kartono montavimo darbai, grindų įrengimas, kiliminės dangos klojimas, plytelių klijavimas, santechnikos montavimas, glaistymas – dažymas, sienų ir lubų tapetavimas, tinkavimas

WHAT

Sepanjang karir bermusiknya, unit yang terdiri dari Dilla (vocal), Jaws (gitar), Hari (additional bass), dan Isan (drum) ini sudah menciptakan satu album yang berjudul “Thirsty” dalam bentuk CD Pro. Namun, pada bulan Juli lalu, album tersebut telah dirilis dalam bentuk kaset pita oleh Necros Record, sebuah label independen asal Depok. Kini merambah audiens lebih luas, label musik asal Australia bernama Heavy Metal Records turut merilis album itu dalam bentuk CD. Menceritakan banyak hal seputar kehidupan nyata dan dikerjakan selama musim panas tahun 2019, album ini menawarkan tema sentral seputar problematika kehidupan, dibumbui oleh cerita-cerita cinta hingga gaya hidup rockstar. Beberapa lagu cover, seperti “Call Me – Blondie” dan “Fly Me To The Moon – Frank Sinatra” pun turut diproduksi untuk mengajak para pendengar merasakan nuansa emosional yang mereka desain. Tak hanya menawarkan romantisme hidup lewat genre pilihannya, LIPS juga terdiri dari personel dengan karakter kuat – terutama sang vokalis. Atas dasar tersebut, ia terpilih menjadi bagian dari “Converse_X_”, sebuah komunitas terdiri dari sosok kreatif dari seluruh dunia dengan latar belakang dan ketertarikan berbeda. Hal ini turut membawa LIPS untuk tampil di showcase “Converse_X_”.

WHY

Sebagai band emerging, pengalaman dan karya yang dihasilkan LIPS patut diacungkan jempol, mengingat tiap personel memiliki ketertarikan genre musik berbeda. Lewat LIPS, kita bisa melihat bahwa blantika musik lokal memiliki lahan subur yang menghasilkan banyak varian musik berkualitas.

LIPS akan tampil di Archipelago Festival, dalam bagian acara kolaborasi Whiteboard Journal dan Converse_X_whiteboardjournal, logo