Fakta-fakta Menarik dari Seri Dokumenter “The Last Dance”

Sports
19.05.20

Fakta-fakta Menarik dari Seri Dokumenter “The Last Dance”

Seri dokumenter ini mengungkap berbagai informasi menarik seputar Michael Jordan, NBA, hingga pencetakan 63 poin yang ikonis pada tahun 1982.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Netflix

Berbagai perhelatan dan aktivitas seperti kompetisi olahraga merupakan faktor penyatu besar bagi banyak lapisan masyarakat. Namun, dengan adanya pandemi yang telah menghentikan industri tersebut, kini banyak penggemar ajang olahraga kompetitif pun harus mencari hiburan dalam bentuk lain. Salah satu yang menjadi hiburan bagi penikmat olahraga di masa pandemi adalah “The Last Dance”, sebuah mini-seri dokumenter oleh ESPN Films dan Netflix yang menceritakan tentang perjalanan Michael Jordan sebagai atlet pemain basket dalam masa awal ia meniti karir dalam tim Chicago Bulls. 

Serial dengan 10 episode yang tayang pada 19 April hingga 17 Mei ini ternyata menungkap berbagai fakta menarik soal pemain basket ternama tersebut. Berikut adalah beberapa fakta-fakta unik yang terdapat dalam “The Last Dance”.

Sutradara Jason Hehir Melakukan Lebih dari 100 Wawancara

Guna mendapatkan gambaran dan informasi yang akurat mengenai karir Michael Jordan dan permainan terakhirnya dalam tim Chicago Bulls, sutradara Jason Hehir telah melaksanakan sekitar 106 wawancara. Seluruh sesi wawancara tersebut pun kabarnya mencakupi berbagai narasumber, tak hanya anggota tim, Hehir pun mewawancarai pihak lain yang menyaksikan dan melewati pengalaman dan keseruan Chicago Bulls di masa itu, seperti Larry Bird, “Magic” Johnson”, Barack Obama, Bill Clinton, dan Justin Timberlake.

Pengumpulan Arsip NBA Entertainment Memakan Waktu Hampir 20 Tahun

Dengan pertandingan Chicago Bulls 1997-1998 sebagai titik fokus dari seri dokumenter ini, sutradara Jason Hehir menghabis waktu hampir 20 tahun untuk mengumpulkan berbagai rekaman yang diperlukan. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya pihak yang terlibat, sehingga dalam penggarapan seri dokumenter ini, Hehir pun harus mendapatkan persetujuan dari pihak NBA, Chicago Bulls, Michael Jordan, dan lainnya agar ia dapat menampilkan berbagai rekaman never-before-seen eksklusif.

Michael Jordan Sempat Cemas akan Persepsi Publik Terhadap Rekaman-rekaman Tersebut

Melalui berbagai rekaman yang eksklusif dan telah tersimpan dalam arsip NBA Entertainment selama 18 tahun, sang atlet Michael Jordan sempat mengekspresikan kecemasannya terhadap persepsi publik akan perilakunya pada masa itu. Kecemasan itu merujuk pada pendekatan dan sikap tough love yang ia tunjukkan kepada timnya pada masa itu guna memotivasi mereka untuk terus mencapai kesuksesan, hal tersebut pun merupakan sisi dari dirinya yang belum pernah ditampilkan secara umum hingga dokumenter ini.

Para Pemain NBA Tetap Menjalin Hubungan dengan Para Pekerja Keamanan Mereka

Dengan berbagai rekaman dari NBA Entertainment pada masa itu, dokumenter ini pun memperlihatkan berbagai kegiatan yang terjadi dibalik siaran pertandingan tersebut. Dari berbagai interaksi antar pemain ketika di locker room hingga interaksi mereka dengan para pekerja keamanan pun terekam. Rupanya, para pemain NBA tersebut pun hingga kini masih menjalin hubungan yang erat dengan para pekerja keamanan tersebut. Salah satunya adalah Gus Lett, security guard sekaligus sosok yang telah menjadi figur ayah ke-2 bagi Michael Jordan.

Peringatan Michael Jordan kepada Dennis Johnson akan Permainan 63 Poin yang Ikonis

Sepanjang karirnya sebagai atlet pemain basket, Michael Jordan juga telah mencetak rekor dan sejarah yang pernah terekam oleh NBA, yaitu permainan 63 poin yang ia cetak dalam pertandingan antara Chicago Bulls dan Boston Celtics di tahun 1986. Setelah memenangkan 30 permainan, Chicago Bulls pun tak henti-hentinya mengalahkan tim lawan mereka tersebut. Rupanya, sebelum pertandingan ikonis itu, Michael Jordan memperingatkan Danny Ainge, manajer Boston Celtics, untuk mempersiapkan Dennis Johnson esok harinya. Hal tersebut pun merupakan 63 poin yang membuat Boston Celtics kalah telak dalam pertandingan tersebut.whiteboardjournal, logo