Riset Menunjukkan Bahwa Hasil Pertandingan Sepak Bola Menjadi Pemicu Kekerasan Domestik

Sports
13.07.21

Riset Menunjukkan Bahwa Hasil Pertandingan Sepak Bola Menjadi Pemicu Kekerasan Domestik

Seakan-akan menjadi budaya, kekerasan domestik dan alkohol menjadi kekhawatiran setiap musim pertandingan sepak bola tiba.

by Whiteboard Journal

 

Teks dan Cover: Shadia Kansha

Selagi penggemar sepak bola di Inggris mengharapkan kemenangan liga internasional pertama setelah penantian lebih dari 50 tahun, para korban kekerasan domestik tengah keras berdoa agar mereka tidak menerima ganjaran dari kekalahan.

Data menunjukkan bahwa, apapun hasilnya, kekerasan domestik tetap meningkat setelah pertandingan sepak bola. Sebagai contoh, Piala Dunia 2010. Ketika tim Inggris memenangkan pertandingan, kekerasan domestik meningkat 27.7 persen. Apabila kalah? meningkat hingga 33.9 persen.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan tanggal 4 Juli lalu oleh Centre for Economic Performance (CEP) temukan bahwa setelah bunyi peluit terakhir, kekerasan domestik meningkat 5 persen setiap dua jam, rata-rata memuncak hingga lebih dari 8.5 persen  sekitar 10 jam setelah pertandingan dimulai.

Sumber: “Football, alcohol, and domestic abuse” (2021) oleh Ria Ivandić, Tom Kirchmaier, dan Neus Torres-Blas

Para peneliti juga menemukan bahwa setiap musim pertandingan, kekerasan domestik yang didorong oleh konsumsi alkohol juga meningkat. Seakan hal tersebut merupakan sebuah budaya, pertandingan bola tidak akan seru tanpa alkohol terlibat. Hal tersebut justru seringkali merugikan orang-orang disekitar para penyimak.

Walaupun hal tersebut terjadi di Inggris, kita juga tidak boleh lengah. Kekerasan domestik di Indonesia juga masih berlimpah, menyentuh angka 299.911 kasus pada tahun 2020. Walaupun kekerasan domestik tidak memandang gender, kekerasan tetap rawan terjadi pada wanita. Selama musim pertandingan, merekalah yang paling terancam.

Merupakan kewajiban moral sebagai anggota dari masyarakat untuk menjaga satu sama lain. Jika ada teman yang menunjukkan perilaku agresif selama pertandingan olahraga, beranikanlah diri untuk mengingatkan sebelum hal tersebut meningkat menjadi sesuatu yang disesali kemudian hari. Perhatikan juga teman-teman yang mengkonsumsi alkohol dalam situasi agresif ataupun kompetitif karena seringkali hal tersebut yang memantik perilaku keras yang sulit dikendalikan.

Ingat, pertandingan olahraga ada untuk memantik solidaritas sesama manusia, bukan untuk memecah belahkan-nya. whiteboardjournal, logo