Dengan semakin terbukanya akses terhadap apa yang ada di luar sana, kita semakin terbawa dengan referensi-referensi dari berbagai belahan dunia. Membuat kita kadang lupa dengan apa yang kita punya dan ada di sekitar kita. Padahal sebenarnya justru kita bisa lebih tersentuh dengan situasi-situasi yang memang dekat dengan kita. Spaghetti memang enak, tapi sulit untuk menandingi sensasi makan nasi uduk di pagi hari.

Nonaria adalah bukti nyata soal ini. Di saat yang lain berlomba-lomba menunjukkan referensi dan relevansi mereka dengan apa yang sedang terjadi di dunia sekarang, Nesia Ardi (vokal/perkusi), Nanin Wardhani (akordeon) dan Yashintha Pattiasina (biola) justru mengambil langkah mundur ke belakang. Mereka mengumpulkan referensi dari yang sudah lalu, mengolahnya dengan cara mereka sendiri, kemudian mengikatnya dengan cerita tentang keseharian untuk menghasilkan karya yang terasa dekat dengan kadar menghibur yang pekat. Tambahkan itu dengan pembawaan mereka yang ceria dan apa adanya, maka lahirlah Nonaria. Tahun ini mereka meraih tiga nominasi di Anugerah Musik Indonesia, tapi dengan karakter yang mereka miliki, rasanya masih akan ada banyak pencapaian besar di depan yang bisa mereka taklukkan.