New Music Selection: Dari Avril Lavigne, Beach House, Mitski, sampai Noise From Under

Music
12.11.21

New Music Selection: Dari Avril Lavigne, Beach House, Mitski, sampai Noise From Under

Kembalinya pop punk ala Avril Lavigne, rendisi baru singel menyakitkan Lucy Dacus, serta pengalaman menghadapi trauma Shamir.

by Whiteboard Journal

 

Setiap hari jumat, kami akan merangkum rilisan lagu baru dari musisi lokal dan internasional. Berikut adalah rangkuman lagu-lagu baru yang menarik untuk didengar di minggu kedua November 2021.

Mitski – The Only Heartbreaker

Akhirnya The Queen herself, Mitski, memberi kabar menyenangkan: album baru. Single kedua ini menjadi penanda yang baik. Dengan pembawaan yang lebih dancey, Mitski berkata bahwa melalui album ini, ia mengajak kita untuk “dance it away”. Ditemani dengan musik video yang grande dan kover album yang memukau, tak sabar untuk mendengar keseluruhan album. 

Gang Of Youths – “Tend The Garden”

Close to the heart, lagu yang menandai kedatangan album baru mereka angel in realtime ini berkisah tentang ayah dari Dave Le’aupepe — seorang lelaki indigenous yang gigih. Kebetulan, dirinya suka berkebun, maka jadilah judul lagu ini.

Ovlov – “Eat More”

Singel terakhir dari album mendatang Buds ini memiliki premis yang simpel: unrequited love. Lirik yang ditumpahkan khas seperti orang yang baru jatuh cinta, namun gitar yang kencang menambah perasaan campur aduk yang Steve Hartlett curahkan disini.

Why Bonnie – “Galveston”

Lagu ciamik yang terkesan crisp dan twangy ini selayaknya memiliki mood nostalgia, seperti lagu-lagu pada umumnya yang ditujukan untuk kota-kota. “One of the most literal recollections of growing up in Southeast Texas, ‘Galveston’ is a snapshot of an old childhood haunt.”

Avril Lavigne – “Bite Me”

Ratu pop punk 2000an akhirnya comeback yang sebenarnya! Setelah comeback dengan sebuah ballad mengecewakan beberapa tahun silam, dirinya kembali ke genre asalnya dengan ‘Bite Me’. Avril juga dibantu drummer blink182, Travis Barker, selama proses produksi lagu ini.

Lucy Dacus – “Thumbs Again”

Seperti belum cukup menusuk hati penggemar dengan lagu amat jujurnya ‘Thumbs’, Lucy Dacus secara tiba-tiba merilis rendisi baru yang ia beri judul ‘Thumbs Again’. Terdengar instrumen lain lebih muncul, dibanding versi awal yang berfokus pada suara dan storytelling Lucy. Ternyata, aransemen ini lah yang biasa dibawakannya pada saat tur.

fanclubwallet – “That I Won’t Do”

Bersifat sebagai epilog dari EP awal tahunnya yang berkisah tentang pengalamannya menghadapi Crohn’s disease, ‘That I Won’t Do’ jadi pegangan ketika ia mulai memasuki society dari awal lagi. 

Courtney Barnett – “If I Don’t Hear From You Tonight”

Lewat lagu ini, Courtney berusaha merubah narasi tentang lagu-lagu cinta yang kurang bermakna dengan cara capturing the moment; mengambil sebuah satu waktu spesifik yang kemudian dijadikan lagu. Kali ini, ia mengambil waktu dimana ia ingin mengutarakan perasaannya dibanding playing it cool, pada saat baru bertemu orang yang ia sukai.

ROSALIA – LA FAMA (ft. The Weeknd)

Lagu baru dari album “Motomami”. Dengan musik yang minimalis, tapi punya nuansa latina yang kuat. Dengan tamu The Weeknd yang juga diajak bernyanyi dalam bahasa ibu Rosalia. 

Camp Cope – “Blue”

Lebih dari tiga tahun absen dari industri musik, akhirnya trio asal Australia ini merilis musik baru. Dibalut gitar melodik serta mid-tempo beat, Georgia Maq bercerita tentang sulitnya jatuh cinta sembari mengalami depresi.

Shamir – “Cisgender”

Masih dalam ciri khas temanya menyerukan kebebasan dan self-acceptance, ‘Cisgender’ jadi salah satu singel memorable dari album Heterosexuality-nya yang akan dirilis tahun depan. Pada lagu ini, Shamir menyerukan seberapa frustrasinya dia mengalami trauma-trauma terkait seksualitasnya dari kecil.

Beach House – Once Twice Melody: Chapter One

Seperti layaknya Mitski, minggu ini kita juga mendapat kabar baik saat Beach House mengumumkan materi barunya. Kabar ini menyenangkan karena kita tak hanya disuguhi singel, tapi paket berisi empat lagu baru yang dipaket dalam satu “chapter”. Secara materi, lagu yang ada di sini terasa lebih “kering” di antara diskografi Beach House, tapi masih memegang kuat ciri khas mereka. 

Indigo De Souza – “Ivy” (Frank Ocean Cover)

Siapa yang tidak kenal lagu Frank Ocean yang satu ini. Selayaknya kita semua, Indigo membagikan seberapa berartinya lagu ini untuknya. Dirinya kemudian berhasil membawakan Ivy secara cantik, seakan memberi sebuah perasaan baru untuk lagu ini.

Noise From Under – Aliquem Alium Internum

Album yang telah banyak ditunggu sejak Abim merilis “Fuck Your Jaksel Lifestyle”. Berselang tiga tahun, Abim banyak mengalami pendewasaan di album ini. Baik secara lirik maupun komposisi. Untungnya, sisi bengal yang kita semua kenal tak lantas pudar, justru seperti terasah tajam di sini. 

Code Orange – Out For Blood

Di setiap materi baru, Code Orange mengajak kita melangkah dari gelap dan suram nuansa bawah tanah untuk menuju pesta yang lebih gemerlap. Tapi apapun itu, di semesta Code Orange, hanya ada satu hasil akhir: kekacauan. 

Arca – Electra Rex

Saat membicarakan tentang Arca, kita selalu membayangkan masa depan, distopia, dan kadang utopia. Tapi semakin lama, kita lalu sadar bahwa di semesta Arca, masa depan itu sekarang. Dan lagu ini adalah pembuktiannya. 

Greet Death – Your Love is Alcohol

Jika di album “New Hell” Greet Death memperkenalkan diri sebagai unit shoegaze/dreampop, kini mereka menyegarkan jati diri dengan nuansa alt-rock/country yang cukup kental. Membuat country menjadi ranah yang semakin ramai dengan banyaknya band/musisi yang kini mengembrace Americana sebagai nafas yang mereka hirupi. whiteboardjournal, logo