Seorang Psikoterapis Membuat Buku tentang Dampak Touring bagi Kesehatan Mental para Musisi

Music
18.01.23

Seorang Psikoterapis Membuat Buku tentang Dampak Touring bagi Kesehatan Mental para Musisi

Buku “Touring and Mental Health: The Music Industry Manual” yang ditulis oleh Tamsin Embleton, seorang psikoterapis asal London yang sebelumnya bekerja dalam industri musik, membicarakan kesehatan mental untuk musisi dan crew selama tur musik.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Reiko Iesha
Photo: DJ Mag

Sesuai data dari Music Support, suatu charity yang menyediakan dukungan kesehatan mental bagi musisi dan anggota-anggota musik industri di negara Inggris Raya, lebih dari 1000 orang mencari bantuan dan mengakses aplikasi kesehatan mental yang mereka sediakan secara gratis di tahun 2020. Mereka menerima laporan bahwa anggota-anggota industri musik mengalami kecemasan, depresi, dan banyak yang menggunakan minuman keras dan alkohol. 

Selain itu, charity Help Musicians melihat bahwa masalah kesehatan mental banyak yang disebabkan oleh masalah finansial. Semenjak pandemi, acara-acara musisi live berkurang dan pendapatan musisi dan kru semakin menurun.

Setelah ada banyaknya musisi-musisi yang mengakhiri hidupnya, seperti Kurt Cobain, Jimi Hendrix, Chester Bennington, Chris Cornell, dan Avicii, dapat diamati betapa rentan anggota-anggota industri musik terhadap masalah kesehatan mental, dan memang ada studi yang menemukan bahwa masalah kesehatan mental lebih memungkinkan muncul bagi individu-individu kreatif. Ini menjadi salah satu alasan mengapa psikoterapis Tamsin Embleton menulis buku Touring and Mental Health: The Music Industry Manual. Buku sepanjang 600 halaman ini membicarakan cara para musisi, manager tur dan produksi, serta kru bisa menangani dampak-dampak mental dan psikologis selama dan setelah tur.

Walau masalah kesehatan mental di industri musik Indonesia belum banyak dibahas, musisi-musisi Indonesia seperti Kunto Aji, Isyana Sarasvati, Hindia, Barasuara, dan Tulus sudah mulai menggunakan media mereka untuk meningkatkan awareness terhadap pentingnya kesehatan mental. Bukan dari lirik saja yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesehatan mental, tetapi contohnya dalam lagu Kunto Aji berjudul “Rehat,” ia menyelipkan frekuensi 396 Hz yang berdasarkan penelitian dapat menghilangkan pikiran-pikiran negatif dari pendengar dan membuat pendengar merasa lebih tenang.

Menurut Philip Selway, drummer Radiohead, buku ini menjadi hal pertama yang harus dipersiapkan untuk dibawa pergi ke jalan untuk tur. Buku Embleton yang disertai wawancara-wawancara dengan Nile Rogers, Four Tet, dan Philip Selway sudah bisa di pre-order mulai bulan Maret 2023.whiteboardjournal, logo