Teks: Stefano William A.
Foto: Dezeen

Dari 7 miliar populasi manusia di bumi, tercatat hanya ada 12 orang yang pernah menginjakkan kaki di atas permukaan bulan. Meski perkembangan teknologi untuk eksplorasi luar angkasa terus dilakukan, belum ada lagi astronot yang diterbangkan ke satelit bumi tersebut setelah Apollo 17 yang melakukan misi terakhir. Rasa penasaran tentu saja hadir di benak banyak orang mengenai kondisi benda langit terdekat dengan planet kita itu. Untuk menjawab rasa penasaran, seniman Antony Gormley bekerja sama dengan Priya Natarajan, seorang ahli di bidang astrofisika, menciptakan pengalaman virtual-reality yang memperbolehkan orang untuk bisa merasakan bagaimana berjalan di permukaan bulan.

Pengalaman tersebut dapat dinikmati dengan durasi 15 menit, dimulai dari lokasi di Christmas Island, kemudian terbang melewati atmosfer bumi hingga ke bulan. Dalam perjalanannya, para pengunjung akan melewati stratosfer dan benda angkasa lain. Permukaan bulan dalam bentuk VR dikreasikan oleh studio produksi Acute Art menggunakan data dari Lunar Reconnaissance Orbiter, sebuah robot dari NASA yang sedang mengelilingi dan melakukan mapping terhadap permukaan bulan. Menggunakan sebuah ruangan di 180 The Strand, London, pengunjung akan diberikan stik gaming dan dibantu gerakan tubuh mereka untuk bisa bergerak melewati kawah-kawah di bulan serta merasakan bergerak tanpa gravitasi.

Kesulitan dalam pembuatannya ditemui ketika akan membuat sensasi yang kosmik lewat ukuran benda-benda di luar angkasa dan ukuran manusia sendiri. Hadir dengan nama, “Lunatick”, proyek ini bertujuan menyorot peran teknologi untuk mengangkat isu seperti penjelajahan bulan ke khalayak umum. Mungkin dengan teknologi kita nantinya akan benar-benar paham peran kita dalam alam semesta.