“Montage: Found Objects”, Bercermin Melalui Benda di Rumah Bersama MILISIFILEM Collective

Art
15.06.20

“Montage: Found Objects”, Bercermin Melalui Benda di Rumah Bersama MILISIFILEM Collective

Kembali dengan eksibisi dengan tema hubungan individu dan ruang privat, kolektif rintisan Forum lenteng tersebut kini menggunakan benda-benda di rumah sebagai medium.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: MILISIFILEM

Setelah menggelar eksibisi online bertajuk “Self Portraits and Distancing”, MILISIFILEM Collective, proyek rintisan Forum Lenteng, telah kembali sajikan sebuah eksibisi online. Bertajuk “Montage: Found Objects” eksibisi dari kolektif tersebut kali ini bereksplorasi mengenai hubungan antara tiap individu dan berbagai artefak kultural yang berada di ruang privat masing-masing, mulai dari relasi sosial hingga sejarah yang terekam oleh benda-benda tersebut.

Digelar pada 15 Juni hingga 10 Juli mendatang, para partisipan dalam eksibisi ini akan menyusun ulang benda ataupun artefak di ruang privat mereka dengan interpretasi mereka masing-masing. Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan makna atau kisah baru dengan menggunakan benda-benda tersebut sebagai medium. Selain itu, eksibisi ini juga bertujuan untuk meninjau kembali hubungan yang telah ada dan bagaimana hubungan tersebut telah berubah di kondisi saat ini. Digelar melalui Instagram resmi MILISIFILEM, susunan atau komposisi tersebut pun nantinya akan disampaikan melalui fotografi.

View this post on Instagram

MONTAGE: FOUND OBJECT 15 Juni-10 Juli 2020 — Kurator: Hafiz Rancajale Dalam situasi penjarakkan sosial dan penjarakan fisik karena pandemi Covid-19 saat ini, tiap individu dipaksa untuk tinggal di ruang-ruang privat, yang sebelumnya terkadang sering terabaikan sebagai ruang 'utama' saat kita memulai interaksi sosial. Ruang-ruang privat itu menyimpan berbagai artefak kultural tiap-tiap orang yang tinggal di dalamnya. Berbagai artefak itu menyimpan sejarah personal dari orang-orang yang memilikinya, yang tentunya punya relasi sosial merujuk pada perjalanan artefak atau benda-benda itu sebelumnya. Potensi arkeologis, antropologis dan sosiologis pada benda-benda keseharian yang personal itu dapat menjadi 'bahasa visual' dalam eksperimentasi persoalan kekinian. Partisipan: Ahmad Humaidi (Lombok, NTB), Alifah Melisa (Jakarta), Anggraeni Widhiasih (Jakarta), Dhanurendra Pandji (Jakarta), Dhuha Ramadhani (Jakarta), I Gde Mika (Jakarta), Luthfan Nur Rochman (Jakarta), Maria Deandra (Jakarta), Niskala H. Utami (Jakarta), Raras Umaratih (Berlin/Jakarta), Robby Ocktavian (Samarinda), Syahrullah (Samarinda), Taufiqurrahman (Palu/Jakarta), Theo Nugraha (Samarinda), Wahyu Budiman Dasta (Jakarta), Yonri Revolt (Timika, Papua) #milisifilem #forumlenteng #art #seni #montage #foundobjects #film #cinema #filem #visual #eksperimentatif #milikimilisi #pamerandarirumah #artist

A post shared by MILISIFILEM (@milisifilem) on

Tak hanya seri fotografi, eksibisi ini juga akan menampilkan kumpulan esai-esai dari para partisipan yang menjelaskan proyek mereka selama pameran digital tersebut berjalan. Diikuti oleh 16 seniman dan Hafiz Rancajale sebagai kurator, eksibisi ini sekaligus menjadi saluran ekspresi bagi seniman tersebut di tengah masa isolasi akibat pandemi ini.

Bagi yang tertarik, kunjungi laman resmi MILISIFILEM dalam situs resmi Forum Lenteng atau Instagram resmi dari kolektif tersebut.whiteboardjournal, logo