Keberhasilan Strike WGA Dipimpin oleh Perempuan melalui Jaringan Strike Captain

Human Interest
23.11.23

Keberhasilan Strike WGA Dipimpin oleh Perempuan melalui Jaringan Strike Captain

Para strike captains ini ditunjuk untuk mengorganisir picket lines, dan membangun safety net bagi para anggota komunitasnya untuk melewati masa pemogokan.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Muhamad Rasyad Athala
Foto: Jonterri Gadson/Instagram

Di balik kemenangan WGA (Writers Guild of America) setelah meraih kontrak terbaru dengan AMPTP, para penulis dan showrunner perempuan menjadi pilar utama dalam pemogokan yang berlangsung selama 5 bulan ini. Selama periode tersebut, WGA menunjuk 365 strike captain yang memegang peran krusial dalam mengorganisir picket lines. Para kapten ini menjadi tulang punggung strike ini untuk menampilkan pemandangan simbolis dari para penulis yang memegang signs selagi mogok kerja di depan pintu-pintu studio besar. 

Jaringan kapten ini penting untuk mengeksekusi piket berskala besar di Los Angeles dan New York setiap harinya, sambil mengirimkan tim untuk menutup beberapa lokasi syuting. Selain tugas utama mereka, para strike captain juga turut membantu mengalihkan lalu lintas, menciptakan ruang aman untuk pejalan kaki, melawan sunstroke, dan memberikan semangat kepada kerumunan yang turut hadir. Namun, yang tak kalah pentingnya adalah peran emosional para kapten ini: mereka berhasil membentuk kebersamaan dan membangun safety net bagi komunitas untuk membantu mereka melewati masa pemogokan ini. 

Beberapa strike captains perempuan ini berbagi sentimennya selama menjalankan tugasnya. Bagi Niceole Levy, seorang kapten yang ditempatkan di Universal, “If you are a woman or a person of color, you have probably jumped through a few more hoops to get where you are in our business,”. Hal ini menimbulkan rasa apresiasi terhadap delegasi ini, sehingga orang lain tidak perlu melewati hoops yang mereka alami. Sementara bagi Nicole Yorkin, seorang anggota WGA yang berperan penting di komite negosiasi, mengatakan bahwa para strike captains ini menjadi penghubung penting bagi WGA dan para anggotanya.  “There were people there to answer any question and they would greet you by name. It became such a warm, communal feeling out there.” 

Harapannya, sejumlah perempuan dan younger writers of color yang mengabdi dapat menjadi perhatian bagi para petinggi WGA dan koneksi di picket lines ini akan menjadi kesempatan pekerjaan bagi anggota muda dan belum berpengalaman. “I think the fact that we were all strike together and we met every type of person out there hopefully means that now that [writers] rooms re getting back together, people are getting jobs”,  kata Yorkin.whiteboardjournal, logo