Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: YouTube / Grimes

Musisi asal Kanada, Claire Boucher atau yang lebih dikenal dengan nama Grimes, telah merilis single terbarunya yang berjudul “Delete Forever”. Perilisan single tersebut merupakan bagian dari albumnya “Miss Anthropocene” yang ia rencanakan untuk rilis pada tahun 2020 ini. Perilisan single “Delete Forever” ini juga diiringi dengan peluncuran video musiknya yang telah diunggah oleh Grimes melalui akun YouTube resminya.

Berbeda dengan single-single yang telah ia rilis sebelumnya, “Delete Forever” didominasi oleh iringan-iringan gitar akustik. Lirik-lirik dari lagu ini pun cenderung lebih mellow dibanding single–single yang sebelumnya telah dirilis untuk album “Miss Anthropocene”. Grimes pun telah membahas tentang single terbarunya ini bersama Zane Lowe dalam wawancara untuk segmen acara “Apple Beats 1”. Dalam wawancara ini, Grimes menjelaskan bahwa lagu ini merupakan sebuah coping mechanism terhadap korban-korban krisis opioid di Amerika. Krisis opioid ini sendiri merupakan penyalahgunaan obat-obatan seperti heroin, painkillers, dan opium sintetis seperti fentanyl. Krisis ini sendiri merupakan salah satu krisis drug abuse paling parah yang pernah menimpa Amerika Serikat dan telah memakan banyak korban jiwa. Banyak dari korban-korban krisis opioid ini pun telah kehilangan nyawa mereka pada usia yang masih muda. Grimes sendiri menceritakan bahwa dia pernah kehilangan salah satu temannya karena krisis tersebut. Merasa sedih akan banyaknya nyawa yang harus hilang karena krisis ini, Grimes juga menceritakan bahwa proses penulisan lagu “Delete Forever” ini dimulai pada malam ia mendengar kabar kematian musisi Lil Peep yang disebabkan oleh drug overdose pada tahun 2017 yang silam.

Video musik dari “Delete Forever” ini, walaupun tetap memiliki unsur visual dystopian yang khas dari Grimes, menggambarkan feel yang mellow. Pada deskripsi video ini dijelaskan bahwa “Delete Forever” juga mencoba menceritakan bahwa terkadang coping mechanism bisa memiliki efek yang berlawanan, di mana seseorang justru bisa memposisikan dirinya dalam situasi yang berbahaya sebagai respon dari rasa kehilangan. Pada video ini pun Grimes terlihat menyanyikan kesedihannya di atas singgasana, di antara puing-puing yang terlihat seperti runtuhan sebuah istana. Di sini, Grimes menggambarkan dirinya sebagai sosok tiran yang sedang berkabung atas kerajaannya yang runtuh. Mungkin, ini sebuah metafora dari rasa kehilangan arah dan sense of power akibat krisis opioid serta kasus drug abuse lainnya.

Grimes sebelumnya telah merilis deretan lagu untuk album barunya, yaitu “We Appreciate Power”, “Violence”, “So Heavy I Fell Through the Earth”, “4AEM”, dan “My Name is Dark”. Album ke-5 Grimes yang berjudul “Miss Anthropocene” ini kabarnya akan dirilis pada tanggal 21 Februari mendatang.

Sementara itu, video musik untuk single “Delete Forever” sudah bisa ditonton pada tautan di bawah ini.