Who, What, Why: Kolektif Musik dari Luar Jawa

Music
06.11.20

Who, What, Why: Kolektif Musik dari Luar Jawa

Beberapa kolektif yang bertujuan untuk membangun geliat musik di luar Jawa.

by Whiteboard Journal

in partnership with British Council - DICE (Developing Inclusive Creative Economy)

Djagad Karja

WHO

Djagad Karja merupakan sebuah studio dan ruang kesenian yang mewadahi geliat musik Pontianak.

WHAT

Djagad Karja mengadakan Music on Djaga Karja (MOD), sebuah sesi musik live yang menampilkan musisi asal Pontianak lintas genre. Ruang ini juga menjadi tuan rumah Festival Musik Rumah 2019, sebuah festival musik rumahan lintas wilayah Indonesia. Secara ruang, Djagad Karja menyediakan studio foto dan merch shop.

WHY

Djagad Karja merupakan sebuah ruang alternatif bagi siapa pun untuk berkarya dan memaksimalkan potensinya. Keterbukaan ini merupakan upaya dari Djagad Karja untuk mendorong geliat dan industri kreatif Pontianak.

Kreatif Tengah

WHO

Kreatif Tengah memiliki visi untuk bisa menjadi wadah yang ideal bagi perkembangan ekosistem kesenian di Sulawesi Tengah melalui program
yang relevan dengan isu populer serta melibatkan ragam komunitas dan pelaku seni. Kreatif Tengah dikelola oleh 5 orang dengan latar belakang pengamat musik, fotografi, videografi dan seniman.

WHAT

Kreatif Tengah mengadakan program pameran seni rupa dan fotografi, lokakarya, serta showcase musik.

WHY

Kreatif Tengah merasa bahwa ekosistem kesenian di Palu masih tersegmentasi dan belum ada program publik yang konsisten dan dapat menjaring berbagai elemen kreatif. Lantas, Kreatif Tengah berupaya mengambil peran melalui pembentukan platform komunitas yang bisa memberikan program berkala untuk mempertahankan eksistensi dan konsistensi kesenian di kota Palu. Program seperti ini dapat memberikan akses berjejaring antar-komunitas dan kolektif, serta lembaga seni yang lebih besar lagi.

Menace Space

WHO

Menace Space yang sebelumnya dikenal dengan nama Hardcore Mayhem sedari awal berfokus untuk membentuk ruang kolektif mandiri dengan etos Do It Yourself dan anti-diskriminasi. Menace Space berupaya untuk menjadi ruang kolektif yang aman untuk siapa saja dengan pemikiran yang terbuka.

WHAT

Salah satu agenda besar tahunan Menace Space adalah festival musik hardcore punk United Forces Festival, sebuah festival DIY Punk yang digarap secara mandiri dan menjadi momen berkumpulnya pelaku punk se-Asia Tenggara. Menace Space juga kerap mengadakan penayangan film, pembuatan video klip untuk band lokal, serta pameran.

WHY

Menace Space lahir untuk menaungi komunitas underground di Padang. Sejak kemunculannya pada 1990-an, komunitas underground di Padang sulit menemukan ruang untuk berkegiatan, bahkan sempat dilarang dan diboikot. Hal inilah yg menjadi salah satu penyebab meredupnya kegiatan komunitas underground di kota ini pada tahun 2005-2009. Namun, di tahun 2010 komunitas ini kembali bangkit dengan cara mengakali dan mengokupasi ruang-ruang publik untuk berkegiatan hingga bekerjasama dengan cafe-cafe yg mau memberikan ruang untuk berkegiatan. Geliat ini kian intens ketika Menace Space hadir sebagai ruang mandiri yang mengumpulkan para pelaku skena. Setiap ide dan gagasan ditampung secara demokratis, diputuskan secara kolektif dan tentunya non-hirarkis.

Parklife People

WHO

Parklife People adalah sebuah kolektif yang berfokus menyelenggarakan pertunjukan musik dan membangun jejaring musik dengan kota-kota lain. Parklife People juga kerap mengadakan penayangan film dan bioskop alternatif, serta art shop. Kolektif ini terdiri dari musisi, manajer, sineas, seniman visual, wartawan, hingga bankir.

WHAT

Parklife People memiliki ragam program, di antaranya adalah Tune On (@tuneon.id), sebuah program music showcase yang menampilkan musisi dalam maupun luar negeri; Kosong Kosong Festival (@kosongkosongofficial), sebuah festival sekaligus silaturahmi tahunan yang dihadiri penggiat kreatif kota Pontianak. Kolektif ini juga memiliki Parklife Records, sebuah label rekaman yang saat ini fokusnya merilis musisi yang ada di kota Pontianak

WHY

Parklife People tumbuh secara organik, terjadi begitu saja, atas dasar ketertarikan yang sama di bidang seni. Kolektif ini bisa memberi suntikan semangat kepada teman-teman sekitar untuk lebih berani membuat karya dan memamerkannya, untuk kemudian membentuk skena kreatif lokal Kota Pontianak. Hal ini juga dikarenakan para penggerak seni di Kota Pontianak sudah tidak ragu lagi untuk saling berkolaborasi dan berjalan berbarengan untuk menggalakkan geliat berkesenian di Kota.

Rebahan Kolektif

WHO

Rebahan Kolektif merupakan kolektif musik yang kerap mengadakan gigs kecil dengan mengutamakan prinsip DIY dan pertemanan antar pelaku kreatif.

WHAT

Rebahan Kolektif mengadakan gigs rutin bertajuk “Shut The Door” yang menampilkan unit-unit lokal Pontianak.

WHY

Rebahan Kolektif merupakan inisiatif terkini yang berupaya menghidupkan skena musik Pontianak. Melalui gigs yang sederhana, berbasis pertemanan dan kolektif, Rebahan Kolektif tetap menjaga keseruan gigs agar tetap hidup di kalangan skena kreatif Pontianak.

Spektakel Klab

WHO

Spektakel Klab merupakan kolektif punk yang berfokus pada pengorganisasian gigs, perilisan dan distribusi musik. Dengan tajuk “Make Music Threat Again”, Spektakel Klab juga mengadvokasi isu seperti kesetaraan dan anti kekerasan seksual melalui musik.

WHAT

Spektakel Klab mengorganisir gigs, menjadi label dan merilis rekaman musik punk melalui Spektakel Records. Spektakel Klab juga mengadakan gelaran advokasi seperti Punk Against Rape dan Dance Against Fascism.

WHY

Spektakel Klab tidak hanya menjadi kolektif musik yang mendukung geliat punk di Palembang, tapi juga menjadi wadah penggerak yang mengadvokasi isu-isu sosial melalui inisiatif yang solid, militan dan progresif. Inisiatif ini pun menepis stigma negatif yang melekat pada komunitas punk.whiteboardjournal, logo