Protes terhadap Penembakan Jacob Blake, NBA dan Beberapa Liga Olahraga di AS Ditunda

Sports
28.08.20

Protes terhadap Penembakan Jacob Blake, NBA dan Beberapa Liga Olahraga di AS Ditunda

Ditundanya kompetisi olahraga di Amerika Serikat ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kekerasan rasial atas kasus penembakan Jacob Blake.

by Whiteboard Journal

 

Teks : Thontowi Wallace
Foto : Wibw

Empat kompetisi olahraga di Amerika Serikat resmi menunda pertandingan setelah para pemainnya melakukan protes atas penembakan terhadap Jacob Blake. Kompetisi tersebut adalah NBA, Major League Soccer (MLS), Major League Baseball (MLB), dan kompetisi bola basket wanita (WNBA). NBA menjadi kompetisi pertama yang memberhentikan pertandingan playoff akibat boikot yang dilakukan Milwaukee Bucks pada 24 Agustus lalu. Beberapa tim NBA mengikuti langkah Bucks dalam melakukan boikot, seperti Orlando Magic, Oklahoma City Thunder, Houston Rockets, Los Angeles Lakers dan Portland Trail Blazers. Selain itu protes kasus Jacob Blake juga dilakukan oleh petenis peraih dua kali Grand Slam, Naomi Osaka, yang memutuskan mundur dari semifinal Western dan Southern Open. 

Dilansir dari CBS Sports, pemilik Bucks Marc Lasry, Wes Edens dan Jamie Dinan mengatakan, mereka sangat mendukung penuh yang dilakukan dan keputusan dari pemain. Satu-satunya cara untuk membawa perubahan adalah dengan menyoroti ketidakadilan rasial yang sering terjadi. Mereka akan terus disamping para pemain dalam menuntut akuntabilitas dan perubahan. 

Sebelumnya, beredar video peristiwa penembakan yang dilakukan polisi terhadap orang kulit hitam bernama Jacob Blake pada 23 Agustus lalu. Video tersebut memperlihatkan polisi melancarkan beberapa tembakan ke arah punggung Blake. Dikabarkan Blake memiliki delapan luka akibat dari tembakan tersebut. Akibat peristiwa tersebut, terjadi gelombang protes dari banyak pihak dan ratusan orang melakukan unjuk rasa di depan Kepolisian Kenosha, Wisconsin. Tak terkecuali oleh para atlet yang berujung pada aksi boikot beberapa kompetisi di negara tersebut.

Gerakan protes yang dilakukan oleh pemain olahraga di Amerika Serikat sebelumnya pernah dilakukan oleh Colin Kaepernick yang bermain untuk San Francisco 49ers pada 2016 lalu. Atlet NFL ini melakukan protes dengan tidak berdiri saat lagu kebangsaan dimainkan sebagai bentuk protes atas kekerasan yang dilakukan polisi terhadap orang kulit hitam. Gerakan berlutut ini akhirnya dipopulerkan di beberapa pertandingan olahraga sebagai bentuk simpati terhadap gerakan Black Lives Matter. Sebelumnya, perjuangan terhadap kesetaraan rasial juga pernah dilakukan oleh beberapa atlet Amerika Serikat pada Olimpiade Mexico City tahun 1986 yang dikenal menjadi Olympics Black Power Salute. whiteboardjournal, logo