Who, What, Why: Shuliya Ratanavara

Ideas
14.08.19

Who, What, Why: Shuliya Ratanavara

Salah satu kontributor dalam Whiteboard Journal Open Column yang menjalankan karirnya dengan passion yang ia miliki.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Gernas Geraldi

WHO

Shuliya Ratanavara adalah seorang content writer di Majalah Dewi yang juga merupakan lulusan dari Universitas Padjajaran. Dalam karirnya di media, ia sudah mempunyai berbagai pengalaman di antaranya pernah menjadi fashion writer, news reporter, producer assistant, freelance writer, assistant editor dan profesi yang sedang ia tekuni yaitu content writer. Sebelum terpilih untuk menjadi kontributor dalam buku Whiteboard Journal Open Column, Shuliya juga aktif dalam memberikan tulisan lainnya kepada kami, di antaranya,  “Tes Ombak Studio Ghibli pasca Hiatus”, “Usaha Supreme Membumikan Comme des Garcons”, “Quick Review: Get Out”, “Kejujuran Mac DeMarco lewat ‘On the Level’“, dan “Emansipasi Visual Perempuan

WHAT

Menjalani karir dengan passion yang dia punya sudah direncanakannya sejak SMA. Namun, baru berani untuk benar-benar menjalankannya ketika ia sudah mulai terjun langsung ke pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya. Bekerja dengan passion membuatnya mendapatkan self fulfillment & contentment  dan tentunya juga menghasilkan. Ia mendefinisikan pekerjaan yang sedang ia kerjakan sebagai “a paid passion project”. Karena walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa mengikuti passion tidak akan menghasilkan, tapi Shuliya Ratanavara adalah salah satu orang yang dapat membuktikannya bahwa ia berkarir dengan passion yang dia punya. 

WHY

Sebagai seseorang yang bekerja di media, Shuliya sudah menulis berbagai macam artikel untuk beberapa media dan termasuk juga kepada kami. Menurutnya karya yang paling berkesan adalah tulisannya yang juga merupakan bagian dari buku kami yaitu Whiteboard Journal Open Column berjudul “Orang-orang Kritis Masa Kini”. Itu adalah tulisan pertamanya yang dicetak dalam bentuk buku. Melalui tulisannya tersebut, ia berharap agar orang-orang yang membacanya menjadi lebih mindful dengan rasa kritis yang mereka punya. Bahwa, kritik yang kita miliki pun perlu dikritisi sebelum kita menilai opini orang lain.

Ini adalah salah satu kontributor dalam isi buku Whiteboard Journal Open Column, dikurasi oleh Cholil Mahmud, Cecil Mariani dan Irwan Ahmett buku ini berisi 20 tulisan yang membahas gagasan serta pertanyaan dalam bahasan tentang kesetaraan dan keragaman. Baca tulisan selengkapnya di buku Whiteboard Journal Open Column.whiteboardjournal, logo