Konferensi Global COP27 Berlangsung Selama Dua Minggu untuk Membahas Mitigasi Perubahan Iklim di Masa Inflasi

Human Interest
09.11.22

Konferensi Global COP27 Berlangsung Selama Dua Minggu untuk Membahas Mitigasi Perubahan Iklim di Masa Inflasi

The 2022 United Nations Climate Change Conference, atau COP27, diselenggarakan di Sharm El-Sheikh, Mesir untuk membahas implementasi dan visi perubahan iklim pada tahun 2030.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Shania Indah Adiyobikenia
Foto: COP27

Minggu ini, Presiden Joe Biden dan para pemimpin internasional lainnya bertemu di Sharm El Sheikh, Mesir, untuk berdiskusi terkait mitigasi perubahan iklim. Konferensi yang berlangsung selama dua minggu ini, COP27, datang untuk membahas memperburuknya bencana iklim, terutama di tahun 2022 yang dipenuhi dengan kebanjiran, badai, gelombang panas, hingga kekeringan.

Bencana-bencana tersebut dapat dikaitkan kepada satu faktor utama, yaitu kenaikan suhu global. Tingkat karbon dioksida di atmosfer tahun ini mencapai 421 bagian per juta tertinggi dalam sejarah manusia. Terbukti dari bagaimana kita baru saja mengalami salah satu musim panas terpanas dalam catatan.

Tetapi perubahan iklim bukan satu-satunya masalah yang mendesak: inflasi, konflik, kekurangan pangan, gangguan rantai pasokan, kenaikan harga energi, dan tetap saja, pandemi Covid-19, terus menjadi perhatian. Namun sejauh ini, hanya 24 dari 193 pihak dalam kesepakatan iklim Paris yang telah meningkatkan target perubahan iklim mereka sejak pertemuan COP terakhir di Glasgow, Skotlandia. Jadi, apa yang bisa dicapai dalam pertemuan ini, yang sebelumnya belum dicapai pada pertemuan terakhir?

Solusi perubahan iklim semakin didesak oleh masyarakat global, terutama pada negara-negara berkembang yang paling terkena dampak gelombang panas, banjir, dan kenaikan permukaan laut. Hal ini berunjuk pada para delegasi untuk mencapai konsensus tentang bagaimana membuat negara-negara kaya membayar kerusakan dan adaptasi iklim. Akan tetapi, uang terus menjadi batu sandungan terbesar pada pertemuan COP. Terutama pendanaan untuk mengatasi ketidakadilan dari perubahan iklim, dimana negara-negara yang paling menderita dari kenaikan suhu rata-rata berkontribusi paling sedikit terhadap masalah ini.

Pada pertemuan di pekan ini, para pemimpin termasuk Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan menghadiri pertemuan tersebut dan memberikan pidato untuk menetapkan harapan. Tetapi kepala beberapa negara penghasil gas rumah kaca terbesar, termasuk Xi Jinping dari China, Narendra Modi dari India, dan Vladimir Putin dari Rusia, tidak hadir. Sementara itu, para delegasi akan bertemu tatap muka untuk membahas beberapa topik terkait masa depan planet ini.whiteboardjournal, logo