Situs “Talk To Transformer”, Bukti Nyata Cepatnya Perkembangan Artificial Intelligence

Design
22.05.19

Situs “Talk To Transformer”, Bukti Nyata Cepatnya Perkembangan Artificial Intelligence

Mendorong batasan teknologi kecerdasan buatan lebih jauh.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Stefano William A.
Foto: OpenAI

Satu dekade lalu ide mengenai Artificial Intelligence (AI) yang dapat berinteraksi langsung dengan publik luas masih berupa angan. Namun, tanpa disangka inovasi tersebut kemudian datang dengan cepat diawali munculnya berbagai voice assistant yang dikembangkan perusahaan teknologi. Mulanya hanya bisa menghasilkan sebuah interaksi terbatas antara pengguna dan sistem, kini faktor kecerdasan dari teknologi kecerdasan buatan mulai mendominasi. Lihat saja Google dengan teknologi Duplexnya bisa membuat mesin yang membuat janji ke salon atau bahkan memesan makanan tanpa diketahui pihak restoran bahwa mereka sedang berbicara dengan kecerdasan buatan.

Meski demikian, teknologi seperti Duplex belum bisa diakses semua orang. Berbeda dengan hasil pengembangan OpenAI, sebuah organisasi untuk melakukan riset mendalam mengenai bagaimana AI bisa membantu umat manusia. Sukses membuat sistem yang dapat mengalahkan mayoritas pemain papan atas pada permainan DotA di tahun 2018, lewat salah satu upaya terkininya mereka membuat sistem GPT-2. Sistem ini telah mempelajari sekitar 8 juta halaman web dan ‘dilatih’ untuk melakukan satu hal saja, memprediksi kata selanjutnya dari sebuah teks yang tidak selesai.

Teknologi tersebut lalu diadopsi oleh Adam King, seorang ilmuwan asal Kanada. Ia membuat situs TalkToTransformer.com yang terbuka bagi publik di mana pengguna bisa memasukkan sebuah kalimat dan akan dilanjutkan oleh algoritma menjadi sebuah tulisan. Hasilnya beragam, bisa berupa essay, cerita, hingga puisi. Walau terkadang fokus pembahasan dalam tulisan bisa menjadi berantakan, dari sudut pandang literasi teknik penulisannya sudah benar. Hal ini mendorong batasan teknologi kecerdasan buatan lebih jauh lagi. Buktinya, kini sistem komputer sudah bisa ‘berbicara’ dalam bahasa manusia. Tinggal menunggu apakah pemahaman secara penuh tentang interaksi antar manusia bisa diterjemahkan lewat bahasa pemrograman ke dalam mesin.whiteboardjournal, logo