New Music Selection: Soccer Mommy, ENVY*, Fontaines D.C, sampai Noon Radar

Music
25.03.22

New Music Selection: Soccer Mommy, ENVY*, Fontaines D.C, sampai Noon Radar

Dengarkan Turbokidz dan Sekaranggi dalam perpaduan yang unik, menikmati kejutan dari Great Death, dan menimati blackgaze bersama Holy Fawns.

by Whiteboard Journal

 

Setiap hari jumat, kami akan merangkum rilisan lagu baru dari musisi lokal dan internasional. Berikut adalah rangkuman lagu-lagu baru yang menarik untuk didengar di minggu keempat Maret 2022 ini.

Soccer Mommy – Shotgun

Sophie Allison yang dikenal sebagai musisi bedroom pop secara harfiah, kembali meluncurkan karya terbarunya, namun, dengan persenjataan dan instruktur yang sangat jauh memadai. Gitar yang biasa terdengar clean pada rilisan sebelumnya kini terdengar lebih berat dan kasar, suara synth yang terdengar begitu subtle di sepanjang lagu. Meski terlihat jelas perubahan, seperti komposisi yang padat dan tumpukan layer pada musik ‘Shotgun’, Sophie tetap dapat mencari tone suara yang selaras. Produser Daniel Lopatin (Oneohtrix Point Never) berhasil mengangkat potensi yang terpendam di kamar itu menjadi salah satu pionir 90’s alt-rock revival di usia yang begitu muda dari dalam studionya

Tranquility – Otherside

Meski berstatus sebagai unit elektronik sampingan di luar band utamanya, Dina Dellyana (HMGNC) dan Lusi Mersiana (Kubik) berhasil membuat kongsi yang menyalurkan kecintaan mereka terhadap musik drum and bass (DNB), lewat Otherside EP yang dirilis pada 2007. Belasan tahun berlalu buah dari kongsi itu terpendam, tapi tidak lenyap. Kini suara surreal Lusi yang dibalut beat DNB energetik sekaligus melodin synth Dina yang dreamy itu telah dirilis ulang Anoa Records per 12 Maret 2022 lalu.

Greet Death – Panic Song

Setelah berturut-turut merilis tiga single bertempo lambat hingga menengah, Greet Death datang dengan kejutan: lagu upbeat dan tidak terdengar se-mellow track-track pendahulunya. Memainkan pattern post-rock dengan sound gitar yang gritty dan ekstra reverb yang sama sekali terdengar tidak berlebihan. Meski menceritakan pengalaman panic attack sang vokalis, cara ia bernyanyi terdengar begitu santai dan segar, seperti menceritakannya sebagai anekdot tragicomedy pada pendengar.

Otoboke Beaver –  Pardon?

Grup punk rock asal Jepang yang telah unjuk gigi di belahan dunia Barat ini kembali dengan track garage punk yang ngebut, straight forward, dan hook repetitif. Mudah membayangkan lagu ini menjadi soundtrack Jackass kalau saja film tersebut tidak hypermasculine dan tidak didominasi oleh orang kulit putih.

ENVY* – Kawasaki

Dengan beat dan rima yang rapi, grup hip hop besutan La Munai Records kembali unjuk kualitas. Erat tertangkap latin influence dalam beat ini dengan penggunaan terompet dan drum, membuat pendengar mudah bergoyang. Lagu ini memiliki dua tone: paruh pertama yang lebih menyenangkan diimbangi dengan paruh kedua yang lebih gelap. Eksekusi yang baik untuk single pertama di tahun 2022.

Fontaines D.C – Skinty Fia

Nuansa musik eksperimental/industrial 90-an dengan beat trip hop dan bassline yang menempel lekat di telinga hanya dengan sekali dengar. Nada-nada gelap dan suara sayatan gitar yang begitu seduktif, diisi dengan gaya vokal yang seolah merapal mantra. Tak bisa dihindari, ‘Skinty Fia’ adalah track new wave post-punk yang paling hipnotik di tahun ini.


Noon Radar – Tuju Yang Baru

Walau sound yang digunakan tidak terlalu lawas, namun cukup membawa perasaan nostalgia. Mudah didengar dan disertai dengan lirik yang sederhana, lagu ini cocok untuk menemani perjalanan darat yang panjang dan dinyanyikan bersama teman-teman.

Holy Fawns – Death is a Relief

Membagi porsi lembut dan agresif dengan begitu apik, ‘Death is a Relief’ bisa menjadi obat bagi kekecewaan terhadap progresi musik Deafheaven. Dalam track blackgaze berdurasi hampir enam menit ini, Holy Fawns berhasil mengharmonisasikan vulnerability dan sisi keras mereka dengan progresi riff dan ketukan drum yang begitu menyentuh.

Dazy / Militarie Gun – Pressure Cooker

Grup post-hardcore asal California, Militarie Gun, berkolaborasi dengan grup fuzz-pop asal Virginia, Dazy, membuat track alt-rock dengan nuansa 90-an yang memadukan keunggulan musikalitas keduanya. Sejak membuka lagu ini, dua band tersebut telah meleburkan ciri khas mereka. Drum dan melodi yang catchy, sound gitar yang distingtif, lirik yang mudah dinyayikan, dan juga “ocehan” di belakang yang memberikan sentuhan punk.

Turbokidz – Waktu Yang Hilang (feat. Sekaranggi)

Jika sedang mencari lagu dream pop dengan irisan folk, lagu ini mungkin untukmu. Kemampuan Sekaranggi dalam membawa lagu memang tidak perlu diragukan, tidak terkecuali di lagu Turbokidz kali ini. Unsur-unsur instrumen yang digunakan kental dengan kesan dreamy dan mudah untuk didengarkan berulang kali.whiteboardjournal, logo